perjalanan hidup (maybe) Part 1

Sewaktu saya lahir waktu itu hari kamis, 14 Oktober 1993 kurang lebih jam 07.00 saya lahir di RS Kebun Jeruk. ternyata saya adalah korban anak yang kebobolan, memang sedih tapi mau apa. saya keluar dari rumah sakit tidak di jemput siapa-siapa termasuk Bapak saya sendiri. saya keluar dengan menggunakan taksi dan dengan tarif yang masih sangat murah yaitu Rp 1.500,00 dan selama saya di kandungan saya menjadi bahan taruhan oleh saudara-saudara saya, apakah saya laki-laki apa perempuan? karena anak dari Orang tua saya dua-duanya Laki-laki. Bapak saya bertaruh kalo saya adalah perempuan, tetapi saudara saya semua mengatakan kalau saya ada laki-laki dan ternyata saya perempuan jadi Bapak saya lah memenangkan pertaruhan itu.

saya dinamakan Tekla Angelina Siringoringo, Tekla nama baptis saya dari Mama saya, dan Angelina dari saudara saya yaitu Bang Lambok. karena saya adalah anak terkecil dari saudara Bapak saya, jadi saya selalu di gendong-gendong. Pada masa itu saya masih berjaya (kaya) dan semua orang memandang keluarga kami dengan sangat baik.

Dan saat saya berumur 3 tahun, Tepatnya tanggal 14 Januari 1996 Bapak saya telah meninggal dunia. Dulu saya tidak tau apa-apa tentang kematian. Jadi, Bapak saya meninggal, saya hanya terdiam saja karena tidak tau apa-apa. Setelah itu saya pindah rumah ke daerah Srengseng yang di belikan oleh Bapaktua Surabaya senilai 19jt, rumah ini keliatan sangat luas sewaktu saya masih kecil, dan kelamaan rumah ini semakin sempit bagi 3 orang remaja dan 1 orang Mama. Setelah saya sudah memberesi semua perpindahan ini, entah mengapa, saya tidak bisa melepaskan foto Bapak saya dan saya selalu memandangi foto tersebut yang selalu saya bawa kemana-mana. Hingga Namboru Dame menarik foto itu dari tangan saya hingga saya menangis, akhirnya dikembalikan foto itu ke tangan saya. Kemuadian keadaan kami mulai agak terpuruk dalam keadaan perekonomian. Mama sering sekali terkena penipuan.

Sayapun masuk Sekolah Dasar di Notre Dame, dulu saudara masih memberikan sumbangan untuk keluarga saya. Saya belajar dengan baik biarpun saya belum pernah memuaskan hati Mama saya dengan prestasi. Tapi saya berbakat dalam menari dan menggambar, karena saya selalu Juara dalam hal itu. Hingga akhirnya saya masuk ke kelas 6 SD, dulu belum ada UN di SD. Saya belajar agar bisa naik ke SMP, ternyata ada nilai saya satu yang tidak tuntas yaitu Kesenian Jakarta, yang seharusnya pelajaran yang paling gampang. Dan saya pun masuk SMP

SMP Notre Dame...

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible

0 komentar:

Posting Komentar